Aspirasi dari hati yang terkecil

Minggu, 10 Januari 2016

Kapan Sertifikasi Untuk Tenaga Kependidikan? dan akan adakah Ujian Kompetensi Tenaga Kependidikan?

Program sertifikasi bagi tenaga pendidik yang selama ini digulirkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan patut kita apresiasi. Meskipun demikian baik atau tidaknya layanan pendidikan yang diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan tak terlepas dari kualitas para tenaga kependidikan yang bekerja pada lembaga tersebut.
            Tenaga kependidikan yang antara lain terdiri dari staff Tata Usaha dan bendahara sekolah berperan penting dalam menjalankan kegiatan operasional sekolah. Tata Usaha yang sejatinya merupakan pusat data sekolah harus mampu memberikan laporan administrasi sekolah secara cepat dan tepat. Pengolahan basis data (Database) siswa dan guru yang jumlahnya sangat banyak sudah barang tentu memerlukan keahlian khusus. Tugas-tugas seperti inventarisasi data guru, data siswa dan juga rekap nilai siswa yang setiap tahun jumlahnya bertambah sudah tidak mungkin lagi dilakukan secara manual.
            Begitu pula dalam mengelola transaksi keuangan yang dilakukan oleh bendahara sekolah sudah bukan zamannya lagi bergantung pada program seperti Microsoft Office Excel. Diperlukan keahlian khusus untuk membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis sekolah dalam menangani berbagai tugas-tugas sekolah khususnya yang berhubungan dengan basis data. Dengan memiliki SDM yang mampu membangun SIM tersebut maka kebutuhan akan informasi sekolah secara cepat dan tepat pun dapat terpenuhi yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
          Meski begitu tata Usaha (Administrasi Pendidikan) adalah merupakan bagian dari manajemen bukanlah anak tiri dari dunia Pendidikan. Jika Tata Usaha terus menerus dipandang sebelah mata, atau dianak tirikan dan apalagi dianggap bukan bagian dari dunia pendidikan, maka ini pun sebagai penegasian kepada khasanah keilmuan (linier maupun non linier). kenapa begitu? berapa banyak universitas yang menyajikan kajian ilmu mengenai administrasi pendidikan atau pun manajemen pendidikan atau tata usaha, apakah diperlukan rambu-rambunya?aku pikir tidak perlu.
            Berdasarkan gambaran diatas, tak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk tidak memberlakukan program sertifikasi bagi para tenaga kependidikan. Program sertifikasi tersebut diperlukan dalam rangka meningkatkan kemampuan para tenaga kependidikan khususnya dalam bidang tata kelola administrasi dan keterampilan mengolah data menggunakan perangkat lunak khusus untuk keperluan sekolah.
            Adapun untuk meningkatkan keterampilan para tenaga kependidikan tersebut, pemerintah dalam hal ini Kemendikbud hendaknya berupaya menyelenggarakan berbagai pelatihan secara berkala yang diperuntukan khusus untuk tenaga kependidikan. Pelatihan tersebut diperlukan untuk membantu sekolah dalam melakukan efisiensi anggaran dalam hal pengadaan perangkat lunak pengolah data yang biasanya disediakan oleh para konsultan yang berasal dari luar sekolah. dan hasil berbagai pelatihan pun bisa di kopetensikan sesuai dengan indikator yang ingin dicapainya, sebagaimana tenaga pendidik dengan Ujian Kopetensi Guru(UKG).
            Pemerintah memang menyediakan perangkat lunak khusus untuk keperluan sekolah dan dibagikan secara cuma-cuma. Namun karena kebutuhan tiap sekolah tidak sama, tak jarang perangkat lunak tersebut hanya sekali digunakan dan setelah itu ditinggalkan karena staff tata usaha sebagai operator tidak memiliki keahlian untuk mengembangkan atau menyesuaikan perangkat lunak tersebut sesuai dengan kebutuhan sekolah.
            Oleh karena itu, kemampuan untuk membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen berbasis sekolah adalah mutlak adanya dan program sertifikasi untuk tenaga kependidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan tersebut. meski nantiny tidak lepas dari uji kopetensi untuk tenaga kependidikan. Dengan begitu tenaga kependidikan pun memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan juga dapat memperoleh penghasilan tambahan sebagaimana yang diperoleh oleh para tenaga pendidik.

sumber:
http://guraru.org/guru-berbagi/kapan-sertifikasi-untuk-tenaga-kependidikan/ 
buku Administrasi pendidikan

Minggu, 03 Januari 2016

IT’S TIME TO THINKIT’S TIME TO THINK



Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Tulisan ini mungkin akan berbeda dengan apa yang akan dibahas dalam sebuah isi cerita ini, tapi makna yang ada dalam cerita ini, mungkin sama dengan apa yang akan diceritakan, hanya saja tinggal siapa yang menjadi pembaca hari ini, ataupun penulis sekaligus yang dapat menentukan apa makna dari cerita ini.
karena dunia ini tak ubahnya sebuah teks terbuka, dan manusia hidup didalamnya sambil menafsirkan segala sesuatu, jadi tak ada yang tanpa tafsiran. Menurut kitab suci di dunia ini penuh dengan tanda-tanda yang dapat ditafsirkan. dalam hal ini cerita ini mengisyaratkan tentang seorang pemuda, bukan menjelaskan tentang arti dari It’s Time To Think, dalam hal ini dalam pemaknaan kata pasti berbeda tiap orang. seperti yang penulis lakukan atau tiap pembaca lakukan, atau mungkin ada yang terpikir dari kata tersebut, apa yang menjadi berbeda itulah yang harus kita sama-sama cermati.
                                                                                                                                     
                                                                                                                                                 Semistory
Ketika itu seorang pemuda yang telah lama berada di dataran dalam suatu dasawarsa perenungan seperti yang di rasakannya, yang membuat dirinya merasakan sesuatu yang membuat dia bermuka pucat pasi, ketika ia mengingat kekasihnya yang pergi, pemuda tersebut melontarkan ucapan yang belum pernah ia lontarkan :

Lihatlah aku …
aku sosok sepi sepi sehelai tirai
kecintaan yang menusuk dari punggungku
kekecewaan tak ubahnya roh yang melilitku
andai dia melihat!
rasa dinginkan kuhangatkan dalam peluk tulusku
mekarnya cinta kusinari dalam hati sanubari
ketulusan tak selamanya indah
camar melompat tanggalkan bulu rapuh
dan ketika cinta terpenggal
sisihkan perih dan penyesalan ….!![1]

Lalu pemuda tersebut terhenti dan melihat keseberang dataran, seakan-akan menghentikan perenungan tapi tetap saja tidak dapat menghentikan pemuda tersebut, dan mereka menggoda dengan kekuatan magis yang mereka punya untuk memperbudak pemuda tersebut, pemuda tersebut membalas godaan mereka, seakan-akan pemuda itu telah tergoda walaupun memang hampir tergoda, dan pemuda itu menjawabnya dengan melantunkan  sebuah ucapan:

sebuah perenungan diseberang dataran cendawan
sebuah penghampaan diri sejati yang meninggalkan nuansa jingga
dan mata batinku bentangkan kemurnian
panorama nun jauh dibalik jurang
kecantikan, keindahan serupa surga
dentingan harpa lembut datang membentangkan pujian
bagi puncak segala pesona disitu[2]

sehingga suatu saat banyak sekali yang ia pikirkan dalam perenungannya sampai-sampai ia terlampau jauh memikirkan hal-hal yang tidak biasanya seorang pemuda seumurannya yang biasanya bermain dengan diperbudak oleh sebuah Matrik[3], dengan memikirkan hal-hal yang sangat jauh dari seusiannya. dalam hal ini pemuda tersebut melantunkan ucapannya kembali apa yang telah dipikirkannya.


[1] AKU I di buat Lpkia tahun 1999
[2] dibuat Lpkia tahun 1999
[3] Matrik disini adalah sebuah tanad-tanda semiotik yang ada di dunia dan ada dimana-mana.untuk lebih jelasnya baca buku posrealitas : Realitas kebudayaan dan pos metafisik.; Yasraf Amir Piliang yang akan segera terbit. dan baca Novel Semiotic Filsatat, Teologis, parody didalam The Name Of The Rose: Umberco Eco