Aspirasi dari hati yang terkecil

Senin, 03 Februari 2014

Mentari di Malam Hari

Kisah penanggalan Surat seorang mufasa kepada mihrabnya (Kekasihnya)
Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Sepucuk Surat Tergeletak Di Atas Lemari Berada Diantara Buku-Buku Dengan di apit beberapa Tafsir AlQuran, terlihatlah Sampul Surat Berwarna Biru Langit.
Ku Ambil Surat Dengan Sangat Hati-Hati Karena Agak Berdebu Dan Sedikit Rusak Karena Dimakan Rayap, Dan Ku Buka Sampulnya Dan Kukeluarkan Terlihat Warna Putihnya Dan Kuambil Dan Kubuka Lipatannya Dan Kubaca Surat Itu Yang Bertuliskan.
“Aku Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Syetan Yang Terkutuk,
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
setelah kau baca surat ini, kau akan tahu isi hatiku. karena sejak saat itu kita tidak lagi berbicara, dan kita pun berjauh-jauhan atau karena memang kita menginginkan menjauh satu sama lain.
tapi, yang jelas aku akan mengingatmu seperti yang kau ucapkan akan mengingatku
karena kau bagian dalam hidupku, kau separuh jiwaku kau bagaikan madu yang siap aku hisap ke suciannya. kau bagaikan kemurnian bulan dimalam hari, sehingga tak satu pun nyamuk yang dapat menyetubuhimu. kau penerang dalam kegelapan ketika aku buta karenamu, kau bara api yang menghangatkanku karena kau pelita harapanku. karena ka mentari di malam hari….dan kau kekasihku, istriku penyejuk di kala aku terlelah oleh penatnya dunia. engkau adalah madrasah bagiku, engkau pun taj mahal (masjid) dari sisi terangku sebagai peneduh dikala aku lelah.
aku tahu aku tidak dapat membuatmu bahagia ketika berjauhan ataupun berdekatan denganmu oleh seisi dunia yang bisa kuberikan hanya curahan isi hatiku kepadamu melalui surat ini , karena surat ini hanya setetes lautan pengetahuanku akan dirimu. karena terlalu dalam aku menyelaminya meski hanya setetes. tapi kau tetap penghangat diriku di kala aku keheningan oleh bekunya malam karena kamu Mentari di Malam Hari bagiku
Kecup Tahajud tercurahkan dalam doaku
Alfaqir Muhammad Nurman Al-Qadar bin Furqan Al Qadar  bin Udin Aljaber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar