Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Tulisan ini mungkin akan berbeda dengan apa yang akan dibahas dalam
sebuah isi cerita ini, tapi makna yang ada dalam cerita ini, mungkin sama
dengan apa yang akan diceritakan, hanya saja tinggal siapa yang menjadi pembaca
hari ini, ataupun penulis sekaligus yang dapat menentukan apa makna dari cerita
ini.
karena dunia ini tak ubahnya sebuah teks terbuka, dan manusia hidup
didalamnya sambil menafsirkan segala sesuatu, jadi tak ada yang tanpa tafsiran.
Menurut kitab suci di dunia ini penuh dengan tanda-tanda yang dapat
ditafsirkan. dalam hal ini cerita ini mengisyaratkan tentang seorang pemuda, bukan
menjelaskan tentang arti dari It’s Time
To Think, dalam hal ini dalam pemaknaan kata pasti berbeda tiap orang.
seperti yang penulis lakukan atau tiap pembaca lakukan, atau mungkin ada yang
terpikir dari kata tersebut, apa yang menjadi berbeda itulah yang harus kita
sama-sama cermati.
Semistory
Ketika itu seorang pemuda yang telah lama berada di dataran dalam
suatu dasawarsa perenungan seperti yang di rasakannya, yang membuat dirinya
merasakan sesuatu yang membuat dia bermuka pucat pasi, ketika ia mengingat
kekasihnya yang pergi, pemuda tersebut melontarkan ucapan yang belum pernah ia
lontarkan :
sisihkan perih dan
penyesalan ….!![1]
Lalu pemuda tersebut terhenti dan melihat keseberang dataran,
seakan-akan menghentikan perenungan tapi tetap saja tidak dapat menghentikan
pemuda tersebut, dan mereka menggoda dengan kekuatan magis yang mereka punya untuk
memperbudak pemuda tersebut, pemuda tersebut membalas godaan mereka, seakan-akan
pemuda itu telah tergoda walaupun memang hampir tergoda, dan pemuda itu
menjawabnya dengan melantunkan sebuah
ucapan:
sebuah perenungan
diseberang dataran cendawan
sebuah penghampaan diri
sejati yang meninggalkan nuansa jingga
dan mata batinku bentangkan
kemurnian
panorama nun jauh dibalik
jurang
kecantikan, keindahan serupa
surga
dentingan harpa lembut
datang membentangkan pujian
bagi puncak segala pesona
disitu[2]
sehingga suatu saat banyak sekali yang ia pikirkan dalam
perenungannya sampai-sampai ia terlampau jauh memikirkan hal-hal yang tidak
biasanya seorang pemuda seumurannya yang biasanya bermain dengan diperbudak
oleh sebuah Matrik[3],
dengan memikirkan hal-hal yang sangat jauh dari seusiannya. dalam hal ini
pemuda tersebut melantunkan ucapannya kembali apa yang telah dipikirkannya.
[1] AKU I di buat Lpkia tahun
1999
[2] dibuat Lpkia tahun 1999
[3] Matrik disini adalah sebuah tanad-tanda semiotik yang ada di dunia
dan ada dimana-mana.untuk lebih jelasnya baca buku posrealitas : Realitas kebudayaan dan pos metafisik.; Yasraf Amir
Piliang yang akan segera terbit. dan baca Novel Semiotic Filsatat,
Teologis, parody didalam The Name Of The
Rose: Umberco Eco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar