Aspirasi dari hati yang terkecil

Kamis, 04 Februari 2021

Mewujudkan Impian

 Saya yakin setiap orang ingin impian bahkan seorang "susan-ria enes" saja memiliki impian. Dari setiap orang mungkin ada yang impiannya itu sudah tercapai ada pula yang impian itu belum tercapai. 

Ada beberapa impian dari kita masih tersimpan dihati, karena sesuatu lain hal. Bisa karena takut untuk mewujudkannya atau karena gagal ditengah jalan dan berhenti untuk mencapai impian tersebut. 

untuk menggapai impian yang kita mau misalnya ingin memiliki kendaraan bermotor besar tapi tidak boros bensin, atau laptop bermerk dengan spek yang bagus atau tinggi pasti kita akan menabung dengan menyisihkan uang gaji atau dari hasil berwirausaha, sehingga kita pun lupa kebutuhan pokok dasar rela mengencangkan ikat pinggang, dan atau berhutang kepada pihak lain untuk menutupi kebutuhan dasar meski terkadang merugikan pihak tersebut.


Lalu impian apakah yang akan capai atau raih untuk diwujudkan? 

saya menulis pertanyaan bukan berarti bisa mewujudkan impian seseorang layaknya jin lampu ajaib, ini sebagai kontemplasi untuk saya juga. 


Saya pernah ikut beberapa materi class baik itu private atau seminar terbuka, mulai tips-tips Mewujudkan impian, menjadi pengusaha sukses tanpa riba dan hutang. Baik itu yang diadakan oleh asosiasi pengusaha, diadakan oleh instansi pemerintahan atau kajian-kajian islami seperti PPA, hijrajfest. 


selalu jawabannya adalah berhenti berhutang dan berhenti merugikan pihak lain,  saling bantu sesama dan kita pun akan dibantu, entah dari orang yang kita bantu atau bantuan itu dari arah kita tidak duga. karena Kalau kita merugikan pihak lain secara alami itu akan merugikan kita, bisa jadi kita disumpahin sama pihak yang dirugikan atau bahan pembicaraan atas keburukan kita, hingga orang lain tidak ingin berkontribusi kepada kita lagi. 


suatu kesuksesan itu suatu perjalanan hidup bukan akhir perjalanan bukan pula yang sifatnya materi. Ada seorang motivator di youtube channel pernah berkata "dont break a change" maksudnya apa dia mengutarakan bahwa coba kamu tulis segala keinginanmu atau impianmu, atau jumlah segala kebutuhanmu hingga akhir dari kebutuhan itu mencapai titik nol. Tak lagi berjumlah hitungan banyak malah ke nol. 

Disitu saya melihat bahwa pencapaian impian akan habis ketitik nol tak ada lagi kebutuhan, kehampaan atau berujung kepada mati, coba berapa banyak orang sukses kaya mati dengan tragis karena kekosongan dalam hidupnya. Berapa banyak orang memiliki banyak harta, anak selalu merasa waswas dalam hidupnya, bahkan hingga tidak bisa tidur dengan tenang. atau mungkin ketika sukses memiliki banyak harta tidak jarang pada saat usia tua atau pengsiun malah mengalami sakit-sakitan. 

Jadi maksudnya untuk meraih impian suatu kesuksesan dimulai dari sejak buaian hingga sesudah kematian, mungkin sebagian orang mempersiapkan segala sesuatunya hingga berujung kematian dan setelah kematian untuk mencapai ketenangan, meski tidak semua orang anak-anaknya itu datang kekuburan orang tuanya malah mengantarkan keburukan, adapun mendatangkan kebaikan "ayah, anakmu sudah meraih mimpinya, atau ayah cucumu sudah bisa menghafal alquran hingga 30 juz atau baru 15 juz, ayah cucumu sudah hafal alquran juz dan meraih impiannya jadi orang sukses misalnya jadi komisaris pegadaian melebihi impian kakeknya semoga kita bisa bersama disana disurga-Nya".

impian inilah yang menjadi motivasi saya sebagai manusia anak dan cucu melebih kesuksesan pendahulu saya, karena kesuksesan itu tidak hanya diminta, dalam doa tapi diwujudkan dalam setiap langkah hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar