Aspirasi dari hati yang terkecil

Jumat, 11 Desember 2015

RESURE :



Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Saya berusaha memahami sejenak mengapa saya harus menuliskan judul diatas, kenapa bukan judul lainnya, tapi saya teringat pada tulisan Jalaludin Rahmat dalam bukunya bukunya yang menceritakan Fikri Yathir : Orang gila hal-9 yang terdapat pada cerita Sa’di dalam Gulistan, mungkin saya akan ceritakan sedikit dalam buku tersebut, yaitu:
“Telah saya dengar kisah seorang raja yang memberi isyarat untuk membunuh tawanannya. Orang malang itu, dalam keadaan putus asa, mulai mencaci-maki raja dan mengeluarkan kata-kata kotor. Bak pepatah: siapa saja yang membersihkan tangan kehidupan, semua yang ada dalam hatinya ia ungkapkan.
Dalam bahaya, ketika kamu tak mungkin meloloskan diri
Tanganmu akan nekad memegang ujung pedang yang tajam
Jika orang putus asa, lidahnya akan panjang
Seperti kucing, yang menyerang anjing yang mengalahkannya
Raja bertanya: ‘Apa katanya?’ Salah seorang menteri yang baik budi berkata: ‘Baginda Tuhan bersabda: Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan manusia.’ Raja jatuh iba kepada orang itu dan tidak jadi membunuhnya. Menteri yang lain, saingan menteri yang tadi, berkata :’Orang seperti kita hanya boleh berkata yang benar di hadapan raja. Orang ini telah mencacinya.’ Mendengar perkataan itu, raja gusar dan berkata:’kebohongan yang dia ucapkan. Karena dia mengucapkannya dengan maksud baik dan kamu mengucapkannya dengan niat buruk.’ Orang bijak berkata: “Kebohongan yang mendatangkan kebaikan, lebih baik dari kebenaran yang membawa keburukkan.”
Sejak itu saya teringat pada tulisan yang terdapat buku tersebut, sehingga saya sendiri bingung harus seperti apa tulisan ini saya buat. Saya merasa tidak punya bahan yang bagus untuk dituliskan. Dan saya tidak mau asal menulis. Saya harus menemukan bahan bermutu, umumnya dari bacaan. Saya bukan hanya ingin mengobrol dengan para pembaca karena saya hanya tidak ingin dianggap mengutip di karena saya tidak memiliki bahan untuk dijadikan tulisan.
Ketika harus memilih salah satu apakah saya harus memilih antara tulisan yang baik dengan maksud buruk atau tulisan yang buruk dengan maksud baik. Situasi sampai sekarang ini yang masih sulit oleh saya untuk membuat tulisan-tulisan, lalu saya memutuskan lebih baik tulisan buruk dengan maksud baik ketimbang tulisan baik dengan maksud buruk. Tapi yang pertama saya tanyakan pada diri saya, apa tujuan baik yang ingin saya capai, mendapatkan pujiankah karena tulisan saya diterbitkan, atau karena saya bisa membuat tulisan ini dan ingin diterbitkan, pasti semua orang pun ingin semua itu karena itu sangat manusiawi, tapi apa yang ingin saya capai. Sesudah itu barulah saya menulis, apa saja.
 Sekarang saya mencoba membahas judul yang telah dibuat .............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar