Aspirasi dari hati yang terkecil

Rabu, 17 Juli 2024

HATI-HATI TERJADI SENGKETA LISAN

 Oleh : wendi maulana


Assalamualaikum Wr. Wb. 

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  

Dalam Al-Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hamba-Nya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir. Penerapan komunikasi islam terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti QS An-Nahl: 125, QS Al-Baqarah: 83, QS Ali Imran: 154, QS An-Naba’: 2-3, QS Al-Furqan: 63, QS Fussilat: 33, QS An-Nisaa: 154, QS Al-‘Ankabuut: 460 dan masih banyak lagi lainnya. Ayat-ayat diatas memberikan penegasan tentang esensi (hakikat) komunikasi islam sampai kepada tahap pelaksanaannya. 

Selain itu, kita mendapati Rasulullah SAW dalam berkomunikasi dengan keluarga, sahabat dan umatnya. Komunikasi beliau sudah terkumpul dalam ratusan ribu hadits yang menjadi penguat, penjelas Al Qur’an sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Didalam hadits, ditemukan prinsip-prinsip etika komunikasi, bagaimana Rasulullah saw mengajarkan berkomunikasi kepada kita. Misalnya, pertama, qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa yang benar walaupun pahit rasanya). Kedua, falyakul khairan au liyasmut (katakanlah bila benar kalau tidak bisa,diamlah). Ketiga, laa takul qabla tafakur (janganlah berbicara sebelum berpikir terlebih dahulu). Keempat, Nabi menganjurkan berbicara yang baik-baik saja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, “Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenai sahabatmu yang tidak hadir dalam pertemuan, terutama hal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itu sebagaimana sahabatmu menyampaikan kebaikan dirimu pada saat kamu tidak hadir”. Kelima, selanjutnya Nabi saw berpesan, “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang…yaitu mereka yang menjungkirkan-balikkan fakta (fakta) dengan lidahnya seperti seekor sapi yang mengunyah-ngunyah rumput dengan lidahnya”. Pesan Nabi saw tersebut bermakna luas bahwa dalam berkomunikasi hendaklah sesuai dengan fakta yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami.  

Etika bertuturkata atau biasa disebut ada 6 jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yaitu:

1. Qaulan Sadidan (perkataan benar, lurus, jujur)

Kata “qaulan sadidan” disebut dua kali dalam Al-Qur’an. Pertama, Allah menyuruh manusia menyampaikan qaulan sadidan dalam urusan anak yatim dan keturunan, terdapat dalam Firman Allah QS An-Nisa ayat 9 :

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadidan)”.


Apa arti qaulan sadidan? Qaulan sadidan artinya pembicaraan yang benar, jujur, (Picthall menerjemahkannya “straight to the point”), lurus, tidak bohong, tidak berbelit-belit. Prinsip komunikasi yang pertama menurut Al-Quran adalah berkata yang benar. Ada beberapa makna dari pengertian yang benar :

- Sesuai dengan kriteria kebenaran

Arti pertama benar adalah sesuai dengan kebenaran. Dalam segi substansi mencakup faktual, tidak direkayasa atau dimanipulasi. Sedangkan dari segi redaksi, harus menggunakan kata-kata yang baik dan benar, baku dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Buat kita orang islam, ucapan yang benar tentu ucapan yang sesuai dengan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ilmu. Jadi, kalau kita sedang berdiskusi dalam perkuliahan maupun organisasi harus merujuk pada Al-Qur’an, petunjuk dan ilmu. Al-Qur’an mentindir keras orang-orang yang berdiskusi tanpa merujuk kepada ketiganya, ini ada dalam QS Luqman ayat 20.

- Tidak bohong

Arti kedua dari qaulan sadidan adalah ucapan yang jujur, tidak bohong. Nabi Muhammad saw bersabda: “Jauhi dusta karena dusta membawa kamu pada dosa, dan dosa membawa kamu pada neraka. Lazimlah berkata jujur, karena jujur membawa kamu kepada kebajikan, membawa kamu pada surga.” Meskipun kepada anak-anak kita tidak dianjurkan berbohong kepada mereka, bahkan seharusnya kita mengajarkan kejujuran kepada mereka sejak dini.


2. Qaulan Balighan (perkataan yang membekas pada jiwa, tepat sasaran, komunikatif, mudah mengerti)

Ungkapan ini terdapat dalam QS An-Nisa ayat 63 yang berbunyi:

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا

Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.

Kata “baligh” dalam bahasa arab artinya sampai, mengenai sasaran atau mencapai tujuan. Apabila dikaitkan dengan qaul (ucapan atau komunikasi), “baligh” berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat menggunakan apa yang dikehendaki. Oleh karena itu prinsip qoulan balighan dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.


3. Qaulan Masyura (perkataan yang ringan)

Dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan, mempergunakan bahasa yang mudah, ringkas dan tepat sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Dalam Al-Qur’an ditemukan istilah qaulan maisura yang merupakan salah satu tuntunan untuk melakukan komunikasi dengan mempergunakan bahasa yang mudah dimengertidan melegakan perasaan. 

Dalam Firman Allah dijelaskan: 

وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا

Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas”. (QS. Al-Israa’: 28)

Maisura seperti yang terlihat pada ayat diatas sebenarnya berakar pada kata yasara, yang secara etimologi berarti mudah atau pantas. Sedangkan qaulan maisura menurut Jalaluddin Rakhmat, sebenarnya lebih tepat diartikan “ucapan yang menyenangkan,” lawannya adalah ucapan yang menyulitkan. Bila qaulan ma’rufa berisi petunjuk via perkataan yang baik, qaulan maisura berisi hal-hal yang menggembirakan via perkataan yang mudah dan pantas. 

4. Qaulan Layyina (perkataan yang lemah lembut)

Perintah menggunakan perkataan yang lemah lembut ini terdapat dalam AlQur’an:

فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

Artinya: ”Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Thaahaa:44).

Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir’aun. Dengan Qaulan Layina, hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita.

Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertutur kata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.


5. Qaulan Karima (perkataan yang mulia)

Islam mengajarkan agar mempergunakan perkataan yang mulia dalam berkomunikasi kepada siapapun. Perkataan yang mulia ini seperti terdapat dalam ayat AlQur’an (QS. Al Isra’ ayat 23) yaitu:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perktaan yang baik”.

Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa qaulan karimah adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. Dalam konteks jurnalistik dan penyiaran, Qaulan Karima bermakna mengunakan kata-kata yang santun, tidak kasar, tidak vulgar, dan menghindari “bad taste”, seperti jijik, muak, ngeri, dan sadis.


6. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)

Qawlan ma’rufa dapat diterjemahkan dengan ungkapan yang pantas. Kata ma’rufa berbentuk isim maf’ul yang berasal dari madhinya, ’arafa. Salah satu pengertian mar’ufa secara etimologis adalah al-khair atau al-ihsan, yang berarti yang baik-baik. Jadi qawlan ma’rufa mengandung pengertian perkataan atau ungkapan yang baik dan pantas. 

Kata Qaulan Ma`rufa disebutkan Allah dalam QS An-Nissa ayat 5 dan 8, QS Al-Baqarah ayat 235 dan 263, serta Al-Ahzab ayat 32. Berikut ini Sabda Allah QS Al-Ahzab ayat 32 ialah:

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا

Artinya: “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.”


Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini sangat sempurna saking sempurnanya tidak satu biji zahro pun luput dari penglihatannya, contoh kecil apa yang ada di dalam tubuh kita meski tidak terlihat tapi bagian tersebut bisa merasakan apa itu manis, pahit asin atau hambar karena apa yang kita rasakan pertama pun itu sesuatu hal yang baik yang sudah ada jatah atau disiapkan sejak dari kandungan dan pada saat dilahirkan oleh Allah yaitu Air Susu, meski tertutup oleh mulut dan tak bertulang Lidah memiliki begitu banyak fungsinya seperti yang kita rasakan saat ini. 

Lidah seseorang atau disebut juga lisan sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Namun ucapan-ucapan yang tidak sesuai dengan tutur kata atau etika komunikasi akan mendatangkan konsekuensi bagi yang mengucapkannya baik itu disadari atau tanpa ia sadari.


Hal ini telah kita lihat atau dengar yang kasus akibat penistaan agama plt gubernur basuki cahaya purnama atau ahok dia dengan tegas mengucapkan beberapa kalimat yang tidak pantas di beberapa media massa (televisi) meski itu ungkapan politis atau pun perkatan emosional. Lisan yang salah diucapkan didunia saja sudah menjadi viral atau dimintai keterangan maksud dan pertanggungjawabannya, apalagi diakhirat. 

jadi hati-hati dengan lisanmu suatu saat nanti akan di akhirat nanti dipertanggungjawabkan 


Ada larangan-larangan yang perlu diketahui dan ini pun yang tidak diketahui oleh ahok : 

- Larangan Memaki Orang Islam Tanpa Haq (Kebenaran)

- Larangan Menyelidiki Kesalahan Orang Serta Mendengarkan Pada Pembicaraan Yang Orang Ini Benci Kalau la Mendengarnya

- Larangan menyakiti 


Allah Ta'ala berfirman:

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min, lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu yang mereka lakukan, maka orang-orang yang menyakiti itu menanggung kebohongan dan dosa yang nyata." (al-Ahzab: 58)


Karena dengan kasus penistaan agama ini semakin membuka lebar peluang kejahatan yang ada di antara sesama kita maupun sesama orang islam (muslim). Kejahatan apakah itu dunia maya (cyberbullying). 

Kejahatan dunia maya atau Cyberbullying memang sudah ada sejak lama kejahatan dunia maya sebetulnya segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.

Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18 tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking (sering juga disebut cyber harassment).


hal apa yang perlu di lakukan seseorang atau seorang muslim adalah ketika mengalami kesulitan, kebuntuan dan ketika hawa nafsu berada 


Anas r.a.: Sekarang banyak diantaramu lakukan perbuatan dan dianggap biasa-biasa, tetapi pada masa Rosul perbuatan itu adalah nerusak agama (BUKHORI)


Sebagai penutup sekaligus doa yang saya kutip dari surat al mai’dah ayat 114 “......ya tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami dan menjadi tanda kekusaan engkau; berilah kami rezeki, dan engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”


#Catatan penulis : (Plagiat(copypaste) to clam)


refference:

- https://www.academia.edu/11167050/ETIKA_KOMUNIKASI_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM

- Kajian subuh di mesjid al muhajirin taman krakatau mengenai bab larangan kitab Riyadus-Shalihin

Kamis, 19 Januari 2023

Bumbu kue pernikahan

 Bagi yang sudah menikah, kue perkawinan ini diperlukan untuk mengingatkan & direnungkan. Bagi yang

belum menikah kue ini untuk bahan masukan, supaya jangan salah adonan. Silahkan mencoba!!!

KUE PERKAWINAN

Bahan :

1 pria sehat,

1 wanita sehat,

100% Komitmen,

2 pasang restu orang tua,

1 botol kasih sayang murni.

Bumbu:

1 balok besar humor,

Subhan ibn Abdullah 12 of 50 1/31/2007

Pattaya, Thailand Nikah

25 gr rekreasi,

1 bungkus doa,

2 sendok teh telpon-telponan,

5 kali ibadah/hari tapi lebih baik jika lebih dari itu

Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang).

Tips:

1. Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.

2. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan

(sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya

terjamin.)

3. Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan

harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa

merusak kesehatan.

4. Gunakan Kasih sayang cap "DAKWAH" yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen

Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:

1. Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.

2. Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.

3. Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit didepan

penghulu.

4. Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.

5. Kue siap dinikmati.

Catatan:

Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat.

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta

beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven ber merek "Tempat Ibadah". Setelah mulai

hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan. Selamat mencoba, dijamin semuanya halal koq!.

Selasa, 23 Februari 2021

Final AutoFaucet | DutchyCorp.space

Final AutoFaucet | DutchyCorp.space: Earn cryptocurrencies like Tron, Bitcoin, Ethereum, Litecoin and more with this enhanced autofaucet! Many Features like Offerwalls, Contests and Games.

Jumat, 05 Februari 2021

Batik is our culture

 

oleh : Wendi Maulana Akhirudin

Sebagaimana kita ketahui bagian dari ragam budaya di Indonesia dimana unesco mulai mengakui Batik sebagai wasiat dunia (Heritage) tak benda. Karena menyimpan sebuah bentuk budaya yang tersimpan pada sebuah kain, sebagaimana kita ketahui menyimpan begitu cerita dan sarat akan makna. 

Batik sendiri di tinjau dalam bahasa mengandung arti menulis pada selembar kain, karena batik berasal dari kata amba yang berarti kain dan nitik yang berarti menitik atau menulis. Yang bearti batik adalah menulis pada selembar kain, dan alat penitikannya bukan berupa pinsil tapi pena yang digunakan adalah canting, dan lilin malam sebagai perekat pada kain. Sehingga menyebabkan batik memiliki aneka ragam warna adalah lilin malam merekatkan banyak warna. Jadi batik menurut pendapat penulis batik diartikan seni bahasa pada kain. Kenapa? 

Pertama, batik memiliki banyak cerita di setiap motifnya, yang berarti itu bisa sebuah motif yang memiliki nilai sejarah atau sebuah peristiwa sebab-sebab dibuatnya motif batik. Kedua, batik menyiratkan akan makna, yang berarti motif mengisyaratkan akan arti baik itu secara mendalam ataupun tidak. Dan ketiga, batik menyiratkan akan doa atau harapan, sebagaimana kita ketahui doa atau harapan sesuatu hal permintaan yang belum ada secara nyata didapatkan. 

Jika kita tinjau orang-orang zaman dahulu membuat batik membuat batik menurut pendapat penulis tidak terlepas dari 3 unsur tersebut cerita, makna dan doa atau harapan.

Batik truntum misalnya diciptakan oleh permaisuri sunan paku buwana III dari Surakarta Hadiningrat yaitu kanjeng ratu  kencana atau biasa disebut ratu beruk yang memiliki makna cinta yang tumbuh kembali. Jika kita perhatikan dengan seksama, batik truntum mempunyai tatanan yang tampak seperti jajaran bintang yang gemerlap dimalam hari. Sejarah batik truntum berawal dari sang ratu beruk yang tak mampu memberikan keturunan kepada pakubuwono III sehingga membuat sang raja berniat untuk menikah lagi.

Sang ratu sepertinya tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena keputusan sang Raja tidak dapat diganggu-gugat, kemudian sang ratu merenung sambil menatap bintang dilangit. Untuk mengusir kesendirian  dan kesedihannya, sang ratu mulai melakukan kegiatan membatik dengan membuat motif batik bintang dilangit kelam yang selama ini selalu menemani kesendiriannya. Hal tersebut menjadi sebuah refleksi dan harapan yaitu suasana langit ditengah malam tiada bulan, namun masih terdapat banyak bintang sebagai penerang langit malam dimana selalu ada kemudahan dan harapan didalam kesulitan. Motif batiknya seperti taburan kuntum bunga melati, atau seperti bintang yang bertaburan di langit. 

Jika saya tinjau meski mungkin tak ada sangkut pautnya, batik truntum dimaknai jangan terlalu bersedih woles dan jangan baperan sebagaimana dalam surat ad dhuha ayat 3-5. Dan ini suatu sikap yang diambil ketika sang ratu dalam mengamalkan di setiap nitiknya pada kain tersebut, berbulan-bulan lamanya penantian panjang cinta itu pun kembali bersemi diantara sang ratu dan sang raja.bermakna cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan motif ini sebagai symbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). 

Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari penikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru. sebagai isyarat bahwa doa atau harapan kedua mempelai bisa menjadi keluarga yang harmonis atau sakinah mawadah warohmah.

Batik wahyu tumurun diciptakan ketika Raja Sultan Hamengkubuwana I di Yogyakarta  akan melakukan itikaf pada 10 malam terakhir di bulan ramadhan agar pada malam terakhir di bulan ramadhan bisa mendapat malam seribu bulan atau lailatu qadar. sehingga direfleksikan pada motif Redi yang isaratakan sebagai representatif  Gunung bercahaya dengan gua di tengahnya, Jabal Nur dan Gua Hira’; tempat wahyu pertama turun, sebagai turunnya alquran pertama kali dan motif Elar: Sayap malaikat.Sawung: Ayam jago. Pertanda waktu fajar, Sebagaimana terdapat pada (QS. Al-Qadr [97]: 4-5). Ketopong (mahkota terbang). Karena penghafal Al Qur’an dipakaikan mahkota yang bersinar melebihi cahaya mentari. Lung-lungan (cabang-cabang tumbuhan). Sebab, yang “akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (QS. Ibrahim [14]: 24). Kusuma (bunga) dan buah Sawo Kecik (sarwo becik; serba baik). Sebab, akhlak pembaca Al Qur’an harus harum mewangi dan manis rasanya (Surah Ibrahim [14] ayat 25). Isen-isen Keras (susunan batuan granit di pegunungan), sebagai pengingat bahwa gunung pun akan hancur karena takut pada Allah jika Al Qur’an diturunkan padanya (Surah Al Hasyr [59] ayat 21). Dan jangan sampai hati kita mengeras bagai batu, padahal di antara batu pun ada yang di selanya mengalir sungai; ada yang terbelah kemudian memancarkan air; dan ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (Surah Al Baqarah [2] ayat 74).

Batik tambalan dibuat sebagai doa agar mengharapkan si pemakai dalam keadaan sakit bisa sembuh dari sakitnya, dan ini pun di isyaratkan ketika orang yang melihat pemakai nya bisa mendoakan untuk kesembuhan bisa normal kembali seperti dahulu lagi. Karena arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal.

Begitupun di berbagai daerah lainnya batik terdapat 3 unsur atau hanya salah satu unsur tersebut. Misalnya batik banten karena saya sudah beberapa bulan di banten, bahwa batik banten itu di awali dari hasil penelitian dari peninggalan benda purbakala yang ada di banten, sebagaimana yang diungkapkan pa uke kurniawan selaku pemilik batik banten, dari segi motif di torehkan pada kain dari tempat-tempat atau desa, nama gelar di kesultanan banten. Motif datulaya, sebagai tempat tinggal atau tata ruang kesultanan. Motif pangidelan abang, pangidelan putih dan pangidelan emas motif batik ini adalah tempat drainase irigasi air yang ada di tasikardi. 

Nah, sehingga batik jika di tinjau kembali ke dalam kajian komunikasi lintas budaya dengan kondisi kekinian adalah dititik beratkan pada proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai macam budaya yang berbeda. Komunikasi lintas budaya merupakan “pintu gerbang”agar dapat memahami komunikasi antar budaya atau intercultural communication. Sehingga batik bisa di kenal oleh generasi milenial, generai Z, hingga generasi alfa, tidak hanya mengenal saja tapi bisa memahami dan mencintai, meski bukan sebagai pelaku sejarah tapi pengguna atau penjaga nilai sejarah.kenapa harus dijaga? Sebab pertama batik telah di akui unesco sebagai wasiat budaya tak benda (heritage culture) sebab lainnya meningkatkan ekonomi, sebagaimana kita tahu diantara nilai sejarah yang ada terkadang masih saja ada tangan-tangan jahil atau kotor yang berani merusak (vandalisme), seperti apa yang telah terjadi pada candi borobudur tahun 2018. 

ada yang berkata bahwa "siapa yang tidak mengenal sejarahnya dia tidak mengenal dirinya, siapa yang tidak mengenal dirinya dia tidak mengenal tuhannya",karena itu  batik mesti terjaga nilai-nilainya, sehingga unesco masih tetap mengakui batik sebagai heritage culture.

Kamis, 04 Februari 2021

Rumah Tanpa Atap III

 Dingin malam dan bulan tepat tengah berada diatas kepala,

dengan dibarengi rintikan hujan dan hembusan angin, 

bumi terhampar aku menjalani meski tertatih

berjalan gegap pada 11 langkah terhenti,

diiringi dilangkah akhir sebuah request penjaga diri, alam sekitar dan pembawa gegap gempita cahaya yang menyertai seluruh alam.


Pasawahan, 25122020


Diambang Krisis Identitas atau kurang percaya diri

 oleh : wendi maulana akhirudin


Sebagaimana kita tahu bahwa jati diri setiap manusia atau orang adalah hal yang sangat penting, sebagai platform wujud diri subjek manusia. Sebagaimana, Siapa diri kita? Dari mana kita? dan Mau Kemana? 

Kata identitas yang diambil dari Bahasa Inggris Identity memiliki arti ciri-ciri atau tanda yang khas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas merupakan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Bisa dikatakan, manusia yang memiliki identitas adalah mereka yang mampu menyadari tanda khusus atau ciri-ciri yang melekat pada dirinya. Saya pernah membaca satu kalimat perihal identitas seseorang, "siapa yang mengenal dirinya, dia telah mengenal tuhannya". Karena itu saya meyakini identitas itu sangatlah penting bagi setiap manusia, dengan identitas itu seseorang akan dekat dengan tuhannya seperti diantara dua jari, Jari telunjuk dan jari tengah. 


Saya sebagai bagian umat islam meyakini bahwa islam adalah agama yang haq dan sempurna, dan saya pun memiliki darah sunda. Ini pun merupakan kebersyukuran terhadap diri karena saya sudah terlahir dari darah sunda yang sudah beragama islam, karena saya tidak dilahirkan dari suku bangsa lain ataupun agama lain yang akan menjadi jati diri saya. 


pastinya ketika kita berada diambang krisis identitas, misalnya diamerika mungkin akan dikenal "the people of Jhon doe or jhon hancock" orang-orang yang identitasnya belum jelas atau tidak jelas karena tidak memiliki identitas bisa karena hilang atau tidak terdaftar sebagai warga negara.


tapi yang saya akan bahas dalam tulisan saya adalah yang dianggap penting, identitas yang mencirikan dirinya baik itu identitas sebagai warga negara maupun identitas pribadinya. Karena ada beberapa orang dia sebagai warga negara tetapi entitas dirinya terabaikan. Entah karena kurang percaya diri atau mungkin masyarakatlah yang mengabaikannya. 


misalnya lagi hangat-hangatnya mengenai rumusan undang-undang HIP (haluan Ideologi Pancasila) yang akhirnya berganti wajah menjadi PIP. Dimana HIP ini dikatakan merupakan pengucilan terhadap pancasila, entahlah saya sendiri belum baca isi RUU HIP karena tidak pernah disebarkan isi rancangan UU tersebut, kalau pun disebarkan selalu saja UU selalu setelah disahkan. Nah RUU HIP ini yang sedang dalam pembahasan di DPR RI. Apa sih yang menjadi persoalan? Apakah peranan yang bersifatnya kenegaraan itu perlu dibahas di lembaga tinggi negara? Lalu dimanakah peranan Lembaga Tertinggi negara? Oklah DPR itu yang memutuskan tentang UU, tapi apakah sesuatu hal yang sifatnya ideologis itu dibahas di lembaga tinggi bukan di lembaga tertinggi semacam MPR gitu? 


ini bukan hanya sekedar siapa yang paling berkuasa, berduit ataupun siapa yang paling populer. Kalau berkuasa kita bukan sebagai negara adikuasa atau superpower, berduit kita masih punya hutang meski untuk membantu pun berhutang pula, populer mungkin karena popularitas itu subjektik bisa berkonotasi negatif maupun positif bergantung sikap kita pada kekhususan individu atau masyarakat umum. 


Yang pasti pengucilan ataupun genosid terhadap entitas yang lain ini merupakan kejahatan baik sifatnya individual maupun komunal. sebagaimana ketika RUU HIP ini dijadikan alat untuk menyakiti manusia lainnya itu suatu kejahatan. Kenapa sih tidak keumuman kenapa harus pada kekhususan pada ideologinya? Ini bukan berarti saya menegasikan kepada ideologi atau sesuatu hal diluar padanya. 


Bukankah sudah jelas bahwa sila itu panca, kalau pun toh mengamalkan kenapa tidak dengan adanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa adalah sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara semasa Orde Baru. Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR no. II/MPR/1978. Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. 


Apa yang dibutuhkan oleh negara ini? Padahal ideologi pancasila dengan lambang garudanya adalah produk oleh pendahulu negara, sebagai ideologi bangsa. Orang mungkin ketika berbicara ideologi mengarah pada komunisme, sosialisme, kapitalisme dan isme-isme lainya. Bukankan pancasila sebuah isme yang dimiliki oleh negara. Dimana isinya sesuai jalan ajaran masing-masing komunitas  masyarakat. 


ketika saya sebagai masyarakat yang dibutuhkan adalah kehidupan layak, baik itu pekerjaan, berusaha, atau hak-hak lainnya sebagai warga negara. Yang tentunya tidak lupa pula, saya pun memiliki kewajiban sebagai warga negara. Sebagaimana ketika saya menjalankan perintah Alloh SWT dalam beragama islam. Karena ketika kita baik itu individu maupun komunal dalam beragama tidak sesuai ketentuan kitab alquran itu akan menjadi sekedar cerita fiksi ataupun cerita halu atau halusinasi. Atau di ibaratkan sedang menegakkan sholat tapi dalam keadaan mabuk. 



Kenapa sangat penting sesuatu hal tentang kedirian ini. 


Dalam ilmu psikologi komunikasi, Regulator mengisyaratkan kepada pembicara apa yang kita harapkan mereka lakukan misalnya, “Teruskanlah,” “ Lalu apalagi?,” “Saya tidak percaya,” atau “Tolong agak lambat sedikit.” Bergantung kepada kepekaan mereka, mereka mengubah perilaku sesuai dengan pengarahan dari regulator.


karena itu kalimat diatas bisa mengisyaratkan sesuatu pada individu, ada yang sesungguhnya lambat, ada yang lambat karena menutup diri karena hal-hal yang baru diluar dirinya misalnya pelajaran. Maksudnya, sebagai pribadi harus bisa sedikitnya menerima hal-hal yang baru dengan cara yang layak atau baik, sebagaimana kita menerima teknologi-teknologi baru secara berimbang mulai dari smartphone hingga televisi. 


Harapan saya ketika menulis ini ada hal-hal yang baik setidaknya untuk pribadi maupun masyarakat, baik itu sebagai individu maupun secara kelompok berbangsa dan bernegara. Tidak lagi kehilangan arah, hingga tidak percaya diri sehingga semua merasa asing diantara diantara kelompoknya sendiri atau kelompok yang baru. Tahun 2021 mudah-mudahan membawa perbaikan dan perubahan untuk umumnya, atau setidaknya untuk pribadi. Ada perbaikan ekonomi, status sosial yang tidak hanya sekedar pengakuan saja sebagai komunitas tapi sebagai pribadi bisa diterima. Sebagaimana saya pribadi menerima hal-hal baru di komunitas tersebut, tidak ada istilah kamu berbeda lalu menjauhinya. Lalu apa harapan saya di tahun 2021 setidaknya hampir sama perbaikan keuangan, memiliki istri yang sholehah dan memiliki anak keturunan. 


Mewujudkan Impian

 Saya yakin setiap orang ingin impian bahkan seorang "susan-ria enes" saja memiliki impian. Dari setiap orang mungkin ada yang impiannya itu sudah tercapai ada pula yang impian itu belum tercapai. 

Ada beberapa impian dari kita masih tersimpan dihati, karena sesuatu lain hal. Bisa karena takut untuk mewujudkannya atau karena gagal ditengah jalan dan berhenti untuk mencapai impian tersebut. 

untuk menggapai impian yang kita mau misalnya ingin memiliki kendaraan bermotor besar tapi tidak boros bensin, atau laptop bermerk dengan spek yang bagus atau tinggi pasti kita akan menabung dengan menyisihkan uang gaji atau dari hasil berwirausaha, sehingga kita pun lupa kebutuhan pokok dasar rela mengencangkan ikat pinggang, dan atau berhutang kepada pihak lain untuk menutupi kebutuhan dasar meski terkadang merugikan pihak tersebut.


Lalu impian apakah yang akan capai atau raih untuk diwujudkan? 

saya menulis pertanyaan bukan berarti bisa mewujudkan impian seseorang layaknya jin lampu ajaib, ini sebagai kontemplasi untuk saya juga. 


Saya pernah ikut beberapa materi class baik itu private atau seminar terbuka, mulai tips-tips Mewujudkan impian, menjadi pengusaha sukses tanpa riba dan hutang. Baik itu yang diadakan oleh asosiasi pengusaha, diadakan oleh instansi pemerintahan atau kajian-kajian islami seperti PPA, hijrajfest. 


selalu jawabannya adalah berhenti berhutang dan berhenti merugikan pihak lain,  saling bantu sesama dan kita pun akan dibantu, entah dari orang yang kita bantu atau bantuan itu dari arah kita tidak duga. karena Kalau kita merugikan pihak lain secara alami itu akan merugikan kita, bisa jadi kita disumpahin sama pihak yang dirugikan atau bahan pembicaraan atas keburukan kita, hingga orang lain tidak ingin berkontribusi kepada kita lagi. 


suatu kesuksesan itu suatu perjalanan hidup bukan akhir perjalanan bukan pula yang sifatnya materi. Ada seorang motivator di youtube channel pernah berkata "dont break a change" maksudnya apa dia mengutarakan bahwa coba kamu tulis segala keinginanmu atau impianmu, atau jumlah segala kebutuhanmu hingga akhir dari kebutuhan itu mencapai titik nol. Tak lagi berjumlah hitungan banyak malah ke nol. 

Disitu saya melihat bahwa pencapaian impian akan habis ketitik nol tak ada lagi kebutuhan, kehampaan atau berujung kepada mati, coba berapa banyak orang sukses kaya mati dengan tragis karena kekosongan dalam hidupnya. Berapa banyak orang memiliki banyak harta, anak selalu merasa waswas dalam hidupnya, bahkan hingga tidak bisa tidur dengan tenang. atau mungkin ketika sukses memiliki banyak harta tidak jarang pada saat usia tua atau pengsiun malah mengalami sakit-sakitan. 

Jadi maksudnya untuk meraih impian suatu kesuksesan dimulai dari sejak buaian hingga sesudah kematian, mungkin sebagian orang mempersiapkan segala sesuatunya hingga berujung kematian dan setelah kematian untuk mencapai ketenangan, meski tidak semua orang anak-anaknya itu datang kekuburan orang tuanya malah mengantarkan keburukan, adapun mendatangkan kebaikan "ayah, anakmu sudah meraih mimpinya, atau ayah cucumu sudah bisa menghafal alquran hingga 30 juz atau baru 15 juz, ayah cucumu sudah hafal alquran juz dan meraih impiannya jadi orang sukses misalnya jadi komisaris pegadaian melebihi impian kakeknya semoga kita bisa bersama disana disurga-Nya".

impian inilah yang menjadi motivasi saya sebagai manusia anak dan cucu melebih kesuksesan pendahulu saya, karena kesuksesan itu tidak hanya diminta, dalam doa tapi diwujudkan dalam setiap langkah hidup.