Aspirasi dari hati yang terkecil

Jumat, 11 Desember 2015

DALAM RENUNGAN DAN SEBUAH ENIGMA



Oleh : Wendi Maulana Akhirudin            
Hidup kita ada pada realitas yang ada hari ini, karena terdapat sebuah teka-teki, pertanyaan yang menuntun kejalanan yang dinamakan kebenaran. Untuk mencapai kesana diperlukan perjalanan atau sebuah kegiatan mencari bukti, tanda-tanda (sign), serta melihat logika, relasi dan kausalitas di antara semuanya, sehingga sampai pada sebuah kesimpulan akhir (inference).
            Lalu hari ini pun aku berpikir bahwa kehidupan yang ada ini sepertinya berulang-ulang, karena kebudayaan yang ada masa sekarang, sependek pengetahuanku itu adalah kegiatan yang ada sejak dahulu, maksudnya kegiatan yang sekarang itu ada pada masa lalu. Dan aku terus berpikir apakah hari ini dan esok akan terus mengulang masa lalu? karena yang terlintas dalam benakku, Hidup baik harus dikejar sampai pada tingkat yang sangat kodrati. Inilah yang tersirat dari semboyan Sokrates, “hidup yang tak terperiksa tak layak dijalani” Hidup yang dipandu oleh moralitas orang kebanyakan adalah hidup yang semena-mena. dalam hal ini ketika aku terus berpikir, aku teringat akan sebuah teori yang pernah dikeluarkan oleh Einstein tentang rumusan, yang menjelaskan sebuah teori masa depannya, sebagai scenario masa depan tersebut, yaitu berupa sebuah rekaan dunia yang dilewati oleh sebuah jaringan ide yang dikotomikan secara global bahkan kini sudah menjadi realitas keseharian yang banal dalam bentuk apa yang dia kenal sekarang ini, karena hari ini pun ada pada pendaurulangan kebudayaan (recyled Culture). dan Einstain ini ingin dalam teorinya membuat sebuah mesin waktu atau apapun namanya yang dapat menembus dari masa sekarang ke masa lalu dan masa depan, dan selintas terpikir olehku bahwa hari ini sepertinya terbukti tentang keberadaan teori tersebut, walaupun yang aku lihat itu dalam bentuk-bentuk baru dan patafisik, dan hal ini mungkin telah terpikir oleh orang lain. Dari kembalinya masa lalu tersebut adalah kebudayaan yang terus berulang dengan bentuk baru, dulu biasanya kita mendengar istilah baju ini model tahun 70-an, mobilnya model sixties, atau orang itu pikirannya gaya kolonia, karena yang aku ketahui dalam segi pakaian model sekarang yang dikatakan modern itu ada sejak dulu yang pernah ada pada masa lalu atau mode yang di ambil dari masa sebelumnya, dari barang yang bisa meningkatkan kepercayaan diri dan memuaskan hasrat yang sifatnya temporer, dan mudah hilang dalam sekejap. Karena menurutku modernitas itu telah melahirkan pemahaman tentang dimensi ideologis realitas. Keyakinan baru muncul. Nalar tidak lagi diyakini mampu membawa kita pada realitas sejati. Realitas telah diputarbalikkan oleh kesadaran sosial yang semu. Paling tidak itu yang dijelaskan panjang lebar oleh Marx dalam Kitab-Kitab Suci utamanya.
            Dan dulu pun ada juga kisah tentang pembunuhan tentang anak kecil atau bayi laki-laki atau perempuan pada jaman Nabi dulu. Dan hari ini aku lihat pembunuhan itu terjadi kembali dalam bentuk baru, untuk membunuh yang generasi baru. dalam bentuk ini sepertinya aku lihat sebuah “tanda-tanda” yang telah mengkaburkan sebuah realitas, meskipun aku tahu dan melihat satu kebenaran yang dapat mengungkap itu semua, walaupun itu hanya setengahnya dari setengahnya seperdelapan satu itu sendiri, tapi kebenaran itu sendiri telah dikaburkan realitas, dan realitas itu sendiri dikaburkan oleh “tanda-tanda” lain yang mengkaburkan antara kebenaran dan kejahatan. dan itulah yang terjadi hari ini tentang pembunuhan terhadap anak laki-laki dan perempuan hari ini, otak-otak mereka, bahkan otakku sendiri pun sepertinya telah dibunuh oleh realitas yang telah dikaburkan. Apakah kalau aku terlalu berharap pada nalar. Realitas yang rasional belum tentu mencerminkan rasionalitas manusia?.
            Mereka sebagai diktetif filusuf pernah mengajak untuk selalu curiga pada pernyataan nalar modern, Mark, Niezsche dan freud. Kewaspadaan oleh mereka digeser dari realitas manusia itu sendiri. tapi apakah setiap penghukuman selalu dilacak dari sesuatu yang muncul dalam sejarah?.
            Aku pu            n mulai berpikir lagi dan mempertanyakan beberapa hal, haruskah aku mempermasalahkan ini? dan pada apa aku harus mempermasalahkan ini ? Manusiakah atau pada-Mu Tuhan. Tapi yang terlintas saat ini aku takut untuk menyalahkan-Mu Tuhan, karena kau adalah satu kebenaran hakiki yang telah mendominasi umat. Dan aku tahu, aku bukanlah diri-Mu yang serba tahu. Tapi ketika yang aku lihat mereka(manusia) telah mengkaburkan realitas hidup ini. Tapi ketika aku harus menyalahkan mereka, pada siapa aku harus menyalahkan, semuakah, atau diriku sendiri ?

Karena ada hal-hal yang disempurnakan di dalam perjalanan abad, dari khotbah-khotbah
para Rosul sampai tafsiran paus, tidak ada kemajuan, tidak ada revolusi dalam
sejarah pengetahuan, kecuali ikhtiar pengetahuan abadi yang berkelanjutan.
sehingga kekaburan sebuah Realitas hidup yang dibarengi dengan petunjuk,
bukti dan tanda-tanda yang tidak jelas meruntuhkan nilai-nilai makna kebenaran
dan keyakinan. karena ketika Firman-firman Tuhan telah muncul, kita
menyaksikanya bersama kehendak buruk kejahatan.
karena ketika ajaran suci harus dilindungi dengan kekerasan,
sampai suatu saat kesucian itu melebur menjadi kejahatan   
           
            Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa, tapi hari ini aku takut terjebak kedalam dunia makna yang dikategorikan ke dalam “Kematian Sosial” karena aku pun terjebak dalam realitas ini, karena aku tak tahu harus menyalahkan pada siapa, atau mungkin pada-Mu lagi Tuhan, karena kau tidak peduli dengan keadaan seperti ini. Aku pun tahu diri-Mu dapat melakukan sesuatu yang dapat semua Manusia ini bisa jadikan sekumpulan debu, yang bisa terlempar oleh satu tiupan angin, tapi aku tahu kau masih memberikan sebuah kesempatan manusia untuk berpikir, karena didunia ini terdapat “tanda-tanda” kekuasaan-Mu bagi orang-orang yang berpikir. dan karena diri-Mu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tapi yang terjadi saat ini yang disebut realitas, saat ini telah hilang karena dikaburkan oleh sesuatu. antara benar dan salah, fisik dan metafisik, fakta dan fiksi, ada dan tiada, karena sepertinya aku merasa bukan manusia lagi. Lalu siapa yang seharusnya mempertanyakan tentang ini? aku, mereka, atau kitakah?
Karena pada saat ini antara fisik maupun metafisik itu menjadi semua tak ada bedanya dipandang terbalik layaknya bayangan yang dikejar di gelapnya ruangan.

RESURE :



Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Saya berusaha memahami sejenak mengapa saya harus menuliskan judul diatas, kenapa bukan judul lainnya, tapi saya teringat pada tulisan Jalaludin Rahmat dalam bukunya bukunya yang menceritakan Fikri Yathir : Orang gila hal-9 yang terdapat pada cerita Sa’di dalam Gulistan, mungkin saya akan ceritakan sedikit dalam buku tersebut, yaitu:
“Telah saya dengar kisah seorang raja yang memberi isyarat untuk membunuh tawanannya. Orang malang itu, dalam keadaan putus asa, mulai mencaci-maki raja dan mengeluarkan kata-kata kotor. Bak pepatah: siapa saja yang membersihkan tangan kehidupan, semua yang ada dalam hatinya ia ungkapkan.
Dalam bahaya, ketika kamu tak mungkin meloloskan diri
Tanganmu akan nekad memegang ujung pedang yang tajam
Jika orang putus asa, lidahnya akan panjang
Seperti kucing, yang menyerang anjing yang mengalahkannya
Raja bertanya: ‘Apa katanya?’ Salah seorang menteri yang baik budi berkata: ‘Baginda Tuhan bersabda: Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan manusia.’ Raja jatuh iba kepada orang itu dan tidak jadi membunuhnya. Menteri yang lain, saingan menteri yang tadi, berkata :’Orang seperti kita hanya boleh berkata yang benar di hadapan raja. Orang ini telah mencacinya.’ Mendengar perkataan itu, raja gusar dan berkata:’kebohongan yang dia ucapkan. Karena dia mengucapkannya dengan maksud baik dan kamu mengucapkannya dengan niat buruk.’ Orang bijak berkata: “Kebohongan yang mendatangkan kebaikan, lebih baik dari kebenaran yang membawa keburukkan.”
Sejak itu saya teringat pada tulisan yang terdapat buku tersebut, sehingga saya sendiri bingung harus seperti apa tulisan ini saya buat. Saya merasa tidak punya bahan yang bagus untuk dituliskan. Dan saya tidak mau asal menulis. Saya harus menemukan bahan bermutu, umumnya dari bacaan. Saya bukan hanya ingin mengobrol dengan para pembaca karena saya hanya tidak ingin dianggap mengutip di karena saya tidak memiliki bahan untuk dijadikan tulisan.
Ketika harus memilih salah satu apakah saya harus memilih antara tulisan yang baik dengan maksud buruk atau tulisan yang buruk dengan maksud baik. Situasi sampai sekarang ini yang masih sulit oleh saya untuk membuat tulisan-tulisan, lalu saya memutuskan lebih baik tulisan buruk dengan maksud baik ketimbang tulisan baik dengan maksud buruk. Tapi yang pertama saya tanyakan pada diri saya, apa tujuan baik yang ingin saya capai, mendapatkan pujiankah karena tulisan saya diterbitkan, atau karena saya bisa membuat tulisan ini dan ingin diterbitkan, pasti semua orang pun ingin semua itu karena itu sangat manusiawi, tapi apa yang ingin saya capai. Sesudah itu barulah saya menulis, apa saja.
 Sekarang saya mencoba membahas judul yang telah dibuat .............

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI


                              PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI  
Oleh : Wendi Maulana Akkhirudin


Pesatnya perkembangan teknologi yang ditandai dengan kehadiran sejumlah berbagai alat alat komunikasi mutkhir, demina setiap orang dapat mengolah, memproduksi, serta mengirimkan maupun menerima segala bentuk pesan komunikasi, dimana saja dan kapan saja, seolah-olah tanpa mengenal batasan ruang dan waktu, dengan sendiriny telah memacu terjadinya perkembangan di sector media massa, yang merupakan bagian komponen komunikasi akibatnya, serbuan informasi yang bersumber dari media massa baik cetak maupun elektronik mulai terasa.
Disadari atau tidak saat ini kita memang telah berada dalam suatu lingkaran yang sarat akan informasi. Hal ini tentunya akan memberikan dampak-dampak tertentu bagi masyarakat, baik positif maupun negatife. Namun pastinya, yang perlu diwasapadai adalam dampak negative dari pesatnya perkembangan teknologi tersebut yang secara tidak langsung mulai mengisi liku-liku kehidupan bermasarakat.
Dampak perkembangan teknologi akhir-akhir ini merupakan pertemuan antara teknologi computer dengan telekomunikasi, yang memungkinkan transfer informasi secara waktu nyata (real time) dalam jumlah yang besar. Penerapan pertemuan teknologi ini dikenal dengan nama era informasi. Teknologi telekomunikasi pun semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, kecil, murah, mudah, efektif dan efisien. Proses berkomunikasi pun memiliki ciri dan sifat yang seperti itu, khususnya efektif. Proses mengirimkan pesan dari Indonesia ke luar negeri tidak usah menunggu hingga berminggu-minggu berkat e-mail. Informasi dan kegiatan berkomunikasi kualitas dan kuantitasnya dihitung dalam satuan digital 0 dan 1. Kecepatan dan ketepatan informasi sangat dimungkinkan oleh pemakaian media dengan teknologi yang tepat. Hingga perlu digarisbawahi di sini adalah berbicara komunikasi dan media maka kita juga akan membicarakan komunikasi. Media adalah teknologi dan teknologi adalah media.
Teknologi komunikasi bersama-sama dengan teknologi computer merupakan teknologi utama dalam proses era globalisasi dan disisi lain menjadi siap pakai untuk mengambil keuntungan besar dalam proses tersebut. Perkembangan system telekomunikasi menjadi sangat cepat dikarenakan oleh pertumbuhan jasa telekomunikasi, yang tak seorang pun mampu memperkirakan sebelumnya.
Lagi pula bagi masyarkat sekarang Iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahakan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberikan umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negative iptek terhadap kehidupan umat manusia kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim denan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsure keadilan.
Dan dampak positif lainnya dari kemajuan dapat kita rasakan anatara lain dalam bidang informasi dan komunikasi:
a.       Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b.      Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya melalui handphone
c.       Kita mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah. Dll
Disamping keuntungan-keuntungan dampak negatifnya anatara lain :
  1. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
  2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bias disalah gunkan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
  3. Kerahasiaan alat tes semakin terancam melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet
  4. Kecemasan teknologi selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi computer. Kerusakan computer terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam computer inilah beberapa contoh stress yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

Senin, 03 Februari 2014

Mentari di Malam Hari

Kisah penanggalan Surat seorang mufasa kepada mihrabnya (Kekasihnya)
Oleh : Wendi Maulana Akhirudin
Sepucuk Surat Tergeletak Di Atas Lemari Berada Diantara Buku-Buku Dengan di apit beberapa Tafsir AlQuran, terlihatlah Sampul Surat Berwarna Biru Langit.
Ku Ambil Surat Dengan Sangat Hati-Hati Karena Agak Berdebu Dan Sedikit Rusak Karena Dimakan Rayap, Dan Ku Buka Sampulnya Dan Kukeluarkan Terlihat Warna Putihnya Dan Kuambil Dan Kubuka Lipatannya Dan Kubaca Surat Itu Yang Bertuliskan.
“Aku Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Syetan Yang Terkutuk,
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
setelah kau baca surat ini, kau akan tahu isi hatiku. karena sejak saat itu kita tidak lagi berbicara, dan kita pun berjauh-jauhan atau karena memang kita menginginkan menjauh satu sama lain.
tapi, yang jelas aku akan mengingatmu seperti yang kau ucapkan akan mengingatku
karena kau bagian dalam hidupku, kau separuh jiwaku kau bagaikan madu yang siap aku hisap ke suciannya. kau bagaikan kemurnian bulan dimalam hari, sehingga tak satu pun nyamuk yang dapat menyetubuhimu. kau penerang dalam kegelapan ketika aku buta karenamu, kau bara api yang menghangatkanku karena kau pelita harapanku. karena ka mentari di malam hari….dan kau kekasihku, istriku penyejuk di kala aku terlelah oleh penatnya dunia. engkau adalah madrasah bagiku, engkau pun taj mahal (masjid) dari sisi terangku sebagai peneduh dikala aku lelah.
aku tahu aku tidak dapat membuatmu bahagia ketika berjauhan ataupun berdekatan denganmu oleh seisi dunia yang bisa kuberikan hanya curahan isi hatiku kepadamu melalui surat ini , karena surat ini hanya setetes lautan pengetahuanku akan dirimu. karena terlalu dalam aku menyelaminya meski hanya setetes. tapi kau tetap penghangat diriku di kala aku keheningan oleh bekunya malam karena kamu Mentari di Malam Hari bagiku
Kecup Tahajud tercurahkan dalam doaku
Alfaqir Muhammad Nurman Al-Qadar bin Furqan Al Qadar  bin Udin Aljaber